*KETIKA SUDAH TIDAK BISA LAGI MEMBEDAKAN MANA HALAL MANA HARAM*

📚 *Mutiara Hadits 552* 📚

*KETIKA SUDAH TIDAK BISA LAGI MEMBEDAKAN MANA HALAL MANA HARAM*

KETIKA SUDAH TIDAK BISA LAGI MEMBEDAKAN MANA HALAL MANA HARAM*

Mendekati akhir zaman memang tidak mudah orang mempertahankan ke imanan nya, ujian cobaan begitu dasyatnya sehingga pada akhirnya banyak orang yang menghalalkan segala cara, mereka sudah tidak peduli mana yang halal mana yang haram.
Mulai dari makanan sampai kepada cara memperoleh rejeki pun banyak kandungan dan cara cara haram yang kalau kita tak paham akan terjebak dalam fenomena itu.

Lihat saja prinsip ekonomi kapitalis dengan slogan “modal sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya” masih diemban oleh negeri ini. Wajar jika lahir manusia-manusia serakah, termasuk para produsen nakal, yang cenderung mengutamakan keuntungan tanpa peduli halal-haram maupun manfaat-mudharat.
Realita ini sudah di prediksi oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui sabda beliau.

Yang Artinya Sebagai Berikut :

“Akaan Tiba/Datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram”
(HR Bukhari).

Padahal Allah Ta'ala sudah memperingatkan agar setiap individu juga keluarga untuk berusaha mencari dan mengkomsumsi sesuatu yang jelas halalnya baik secara zat maupun perolehannya.
Allah Ta'ala, berfirman:

يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِى الْأَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ  ۚ  إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

"Wahai Hambaku ( Manusia )! Makan lahh dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 168)


kadang sesuatu yang ragu ragu mestinya harus ditinggalkan, tetapi malah dijadikan ajang perdebatan karena ada muatan politik dan ekonomi yang menjanjikan, padahal sesuatu yang ragu ragu atau samar adalah cenderung kepada yang haram.
Riwayat An Nu’mann bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Yang Artinya Sebagai Berikut :

“Sesungguh nya yang halal itu jelas, begitu juga yang haram pun jelas. Di antara kedua hal tersebut terdapat perkara syubhat -yang masih samar- yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Siapa saja yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Siapa saja yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia bisa terjatuh pada perkara haram. Seperti ada pengembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar tanah larangan yang hampir menjerumuskannya. Perlu kitapahami, hampir semua raja memiliki tanah larangan dan tanah larangan Allah di bumi ini adalah perkara-perkara yang diharamkan-Nya.” (HR. Bukhari no. 2051 dan Muslim no. 1599)

Terbukti ada banyak hal baru yang tidak ditemui pada zaman Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam  dan para sahabat. Sekilas tidak ada dalil hukum yang menerangkan bidang-bidang tersebut. Kadang, kita menganggapnya halal, namun setelah diselidiki, ternyata statusnya haram. Begitu pun sebaliknya. Bagi beberapa orang, masalah ini sangat membingungkan atau setidaknya menimbulkan keragu-raguan.
Sesungguhnya, agama kita telah menetapkan aturan sangat jelas tentang masalah halal haram ini. Keduanya termasuk unsur fundamental dalam Islam..

Dari Abu Bakar Ash Shiddik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

Yang artinya :

“Manusia yang dagingnya berasal tumbuh dari pekerjaan yang tidak halal, maka neraka pantas untuknya.” (HR. Ibnu Hibaan 11: 315, Al Hakim dalam mustadroknya 4: 141. Hadisth ini shoheh kata Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jaami’ no. 4519)

Renungkanlah begitu bahayanya mengonsumsi makanan haram dan dampak dari pekerjaan yang tidak halal sehingga akan mempengaruhi do’a yang sulit dikabulkan, kesehatan, amalan kebaikan, dan terakhir, mendapatkan siksaan di akhirat dari daging yang berasal dari yang haram..
Wallahu a'lam
Di Kutip Dari Grup WA #HasmiBandung
Posting Komentar